Blogger Widgets

JAM

Selasa, 03 April 2012

Kondisi Krisis Ekonomi yang Berkepanjangan Di Indonesia


KONDISI KRISIS EKONOMI YANG BEKEPANJANGAN
DI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
Angga Aprilia                        20211846 
Dewi Purnamasari                 21211963 
Nur Afni Amalia                   25211279 
Puput Anggraini                    25211606
1EB25

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA

Kalimalang, 13 maret 2012



Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapakan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan dengan baik pada penulisan makalah ini sebagai salah satu tugas perkuliahan. Penulisan makalah ini mungkin sangat jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya.Hal tersebut disebabkan oleh karena kemampuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman – teman. Penulis banyak memperoleh masukan-masukan dan saran dari berbagai pihak. Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin






Jakarta, 13 maret 2012



Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 
Sebagai warga negara Indonesia saya bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh bangsa ini. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai menunjukkan kearah yang lebih baik terutama dalam bidang perekonomian. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia menjadi salah satu Negara yang tidak terkena dampak pada krisis global tahun 2008. Walaupun demikian, sebenarnya masih banyak hal-hal atau aspek-aspek  yang perlu diubah oleh Negara ini agar perekonomian Indonesia lebih baik lagi ditahun selanjutnya. Meskipun masih banyak kekurangan dari negara Indonesia, saya akan tetap bangga dengan negara Indonesia karena dinegara inilah saya tinggal dan dibesarkan.

1.2. Perumusan Masalah
  1. Perkembangan Perkonomian Indonesia saat ini
  2. Faktor-faktor yang harus diwaspadai Indonesia ditahun 2011
  3. Enam Keajaiban Ekonomi RI ditahun 2010









BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Setiap pulau-pulau yang ada Indonesia memiliki keanekaragan hayati serta sumber daya alam yang banyak. Namun, banyak masyarakatnya yang tidak bisa mengolah sumber daya alam tersebut, sehingga Indonesia masih mengandalkan negara lain untuk mendapatkan kebutuhan negara. Akibatnya, perekonomian Indonesia kurang berkembang, karena negara Indonesia lebih sering melakukan impor dari negara lain. Walaupun demikian, Indonesia masih dapat menunjukkan eksistensinya kepada dunia. Indonesia menjadi salah satu Negara di dunia yang tidak terlalu terkena dampak yang besar pada saat krisis ekonomi global tahun 2008. Indonesia pun mulai dipercaya oleh negara-negara barat untuk bisa mengatasi permasalahan ekonomi dunia. Indonesia pernah diundang pada saat pertemuan G-8 serta termasuk sebagai anggota G-20. Itu menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai pengaruh yang cukup besar didunia.

Selama 5 tahun terakhir Indonesia mulai membenahi diri untuk kearah perekonomian yang lebih baik. Indonesia sudah bangun dari mimpi buruk yang berkepanjangan. Saat ini perekonomian Indonesia sudah semakin baik dari yang sebelumnya. Hal itu tidak lepas dari sosok presiden SBY, selama presiden SBY menjabat sebagai presiden pada tahun 2004, perekonomian Indonesia mulai berubah. Kebijakan-kebijakan yang dibuat beliau telah merubah perekomian Indonesia yang lebih baik. Namun, untuk merubah itu semua Presiden tidak dapat bekerja sendiri, karena banyak sosok-sosok yang telah membantu Presiden agar perekonomian negara ini semakin baik.

Pada saat presiden SBY menjabat sebagai presiden, beliau telah membuat kebijakan yang kontroversi yaitu naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak), dari harga Rp.2.500 menjadi Rp.4.500, bahkan sempat diposisi Rp.6.000, karena pada saat itu harga minyak dunia melambung tinggi. Akan tetapi, hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan negara. Dan juga presiden membuat kebijakan pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat miskin, namun kebijakan ini tidak berjalan dengan lancar, karena pembagiannya tidak merata.

Ternyata, dengan mempertimbangkan inflasi, harga BBM hari ini cuma naik beberapa ratus perak dibanding harga pada saat saya dilahirkan 27 tahun yang lalu.
Dan jika kita asumsikan inflasi tahun 2012 ini adalah 5%, maka tanggal 1 April 2012 nanti kemungkinan harga BBM premium bersubsidi adalah Rp. 5,000.-


 Presiden juga mulai memberantas korupsi, karena masih banyak para koruptor yang belum diberantas yang telah mengambil hak rakyat serta merugikan negara. Selain menghambat pertumbuhan ekonomi, korupsi juga menghambat pengembangan system pemerintahan demokratis. Korusi Memupuk tradisi perbuatan yang menguntungkan diri sendiri atau Kelompok, yang mengesampingkan kepentingan public. Dengan begitu korupsi menutup rapat-rapat kesempatan rakyat lemah menikmati pembangunan ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik. Pendekatan yang paling ampuh dalam melawan korupsi di Indonesia. Pertama, mulai dari meningkatkan standar tata pemerintahan melalui konstruksi integritas nasional. Tata pemerintahan modern mengedepankan system tanggung gugat dalam tatanan seperti ini harus muncul pers yang bebas dengan batas-batas undang-undang, yang juga harus mendukung terciptanya tata pemerintah dan masyarakat yang bebas dari korupsi. Demikian pula dengan pengadilan. Pengadilan merupakan bagian dari tata pemerintahan, yudikatip tidak lagi menjadi hamba penguasa. Namun memiliki ruang kebebasan menegakan kedaulkatan hukum dan peraturan dengan Demikian akan terbentuk lingkaran perbaikan yang memungkin seluruh pihak untuk melalukan pengawasan, dan pihak lain diawasi. Namun, konsep ini sangat mudah dituliskan atau dikatakan dari pada dilaksanakan. Setidaknya dibutuhkan waktui yang cukup lama untuk membangun pilar-pilar. Bangunan integritas nasional yang melakukan tugas-tugas yang efektif dan berhasil menjadikan tindakan korupsi sebagai prilaku beresiko yang sangat tinggi dengan hati yang sedikit.

Kedua, hal yang paling sulit dan punda mental dari semua perlawanan terhadap korupsi adalah bagaimana membangun kemauan politik (political will). Kemauan politik yang dimaksud bukan sekedar kemauan para politis dan orang-orang yang berkecimbung dalam ranah politik. Namun, ada yang lebih penting sekedar itu semua. Yakni, kemauan politik yang termanisfestasikan dalam bentuk keberanian yang didukung oleh kecerdasan sasial masyarakat sipil atau warga Negara dari berbagai elemen atau sastra social. Sehingga jabatan politik tidak lagi digunakan secara mudah untuk memperkaya diri, namun sebagai tanggung jawabuntuk mengelola dan bertanggung jawab untuk merumuskan gerakan mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
Dalam tatanan pemerintahan yang demokratis, para politis dan pejabat Negara tergantung dengan suara masyarakat sipil. Artinya kecerdasan social politik dari masyarakat sipil-lah yang memaksa para politisi dan pejabat Negara untuk menahan diri dari praktek korupsi. Masyarakat sipil yang cerdas secara social politik akan memilih pimpinan (politis) dan pejabat Negara yang memiliki integritas diri yang mampu menahan diri dari korupsi dan merancang kebijakan kearah pembangunan ekonomi yang lebih baik. Melalui masyarakat sipil yang cerdas secara social politik pula pilar-pilar peradilan dan media massa dapat di awasi sehingga membentuk integritas nasional yang alergi korupsi. Ketika kontrusi integritas Nasional berdiri kokoh dengan payung kecerdasar social politik masyarakat sipil, maka pembangunan ekonomi dapat distimulus dengan efektif. Masyarakat sipil akan mendorong pemerintah untuk menciptakan ruang pembangunan ekonomi yang potensial.
 Kebijakan tersebut mendapat respon yang positif dimata masyarakat. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal pun menunjukkan kearah yang baik. Kurs rupiah pada saat itu mulai stabil yaitu berkisar antara Rp.8.900 – Rp.9.250. Tingkat inflasi pun mulai menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Serta pendapatan perkapita Indonesia mulai menanjak naik, itu membuktikan bahwa pemerintah sedikit demi sedikit telah berhasil mencapai tujuannya.
Selama lima bulan pertama tahun 1998, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berfluktuasi. Selama triwulan pertama, nilai tukar rupiah rata-rata mencapai sekitar Rp9200,- dan selanjutnya menurun menjadi sekitar Rp8000,- dalam bulan April hingga pertengahan Mei. Nilai tukar rupiah cenderung di atas Rp10.000,- sejak minggu ketiga bulan Mei. Kecenderungan meningkatnya nilai tukar rupiah sejak bulan Mei 1998 terkait dengan kondisi sosial politik yang bergejolak. Faktor non-ekonomi ini diperkirakan tetap berpengaruh besar terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa bulan mendatang.


Upaya untuk menstabilkan nilai rupiah pada tingkat yang mencerminkan kekuatan perekonomian Indonesia merupakan salah satu sasaran strategi pemerintah yang ditegaskan kembali dalam Memorandum Tambahan bulan April 1998. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melalui pengetatan jumlah uang beredar. Melalui upaya ini juga diharapkan inflasi akan turun.


Ditahun ini, banyak ahli yang mengatakan bahwa Indonesia bisa menjadi negara kaya seperti Amerika dan negara-negara eropa, karena Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, yaitu Indonesia termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar didunia, seharusnya pemerintah dapat memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang produktif sehingga dapat mempercepat pembangunan negara. Sebagaimana Negara-negara maju didunia yang dapat memanfaatkan SDMnya sehingga mempercepat pembangunan negaranya. Hal itu juga harus didukung dengan pendidikan yang layak bagi masyarakat agar dapat bersaing dengan negara lain. Karena dinegara lain pendidikan sangat penting sekali untuk menunjang kehidupan yang lebih baik lagi. Selain itu, pemerintah juga harus lebih memperhatikan sektor riil, karena sektor riil begitu menjanjikan untuk kemajuan negara. Negara ini bisa menjadi Negara kaya apabila para pemerintah sebelumnya benar-benar mempunyai kebijakan yang tepat untuk negara serta tidak mementingkan kepentingan sendiri dan golongan melainkan kepentingan masyarakat diseluruh Indonesia.

Pada saat ini Indonesia sudah mengalami perubahan yang cukup baik contohnya seperti cadangan devisa yang begitu besar , ekspor negara yang cukup tinggi, kurs rupiah yang stabil, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu sekitar 6 % dan juga kenaikan investasi dalam negeri. Akan tetapi, apa yang telah diraih oleh pemerintah saat ini harus dijadikan sebagai acuan untuk ditahun kedepannya, agar pemerintah dapat lebih mensejahterakan rakyatnya.

Faktor-Faktor Yang Harus Diwaspadai
Ada tiga faktor yang harus diwaspadai pada perekonomian nasional di tahun 2011. Pertama adalah ancaman krisis likuiditas. Ketika pasar modal mengalami stagnansi pada suatu titik tertentu, para pelaku pasar cenderung akan melakukan aksi ambil untung yang menyebabkan arus dana keluar menjadi besar. Sementara undang-undang jaring pengaman sektor keuangan yang salah satu tujuannya untuk mengantisipasi permasalahan ini belum disetujui DPR. Undang-Undang tersebut, antara lain dapat menjadi landasan peraturan yang sah manakala terjadi situasi dimana aliran dana keluar begitu besar.  Misalnya karena clearing nasabah di sebuah bank sehingga Pemerintah perlu menyiapkan dana talangan. Contoh lain yang juga harus diantisipasi adalah jika terjadi kondisi dimana Pemerintah tidak memiliki alokasi dana yang cukup sementara harus melaukan buyback terkait Surat Utang Negara (SUN) yang telah dijual kepada masyarakat.
           
Untuk menangani ancaman masalah likuiditas di atas, undang-undang jaring pengaman sektor keuangan perlu segera disetujui DPR. Jika sudah disetujui, perlu kerja sama yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengimplementasikan undang-undang tersebut. Di samping itu, kontrol devisa juga mutlak dilakukan Pemerintah. Kurangnya kontrol terhadap dana yang keluar dan masuk mengakibatkan kalangan dunia usaha menjadi kurang tertarik karena tidak adanya range dalam menentukan nilai tukar rupiah.
Faktor kedua yang harus diantisipasi adalah kurang optimalnya pertumbuhan di sektor riil. Hal ini bisa terjadi apabila Pemerintah hanya memanfaatkan momentum masuknya capital inflow yang deras hanya untuk sektor pasar modal. Dari situ, pertumbuhan di sektor riil bisa kurang optimal karena keuntungan hanya dinikmati kalangan tertu yang “bermain” di lantai bursa.
Faktor ketiga adalah inflasi. Problema energi dan pangan internasional sedikit banyak berpengaruh pada tingkat inflasi dalam negeri. Negara-negara maju di Amerika dan Eropa saat ini cenderung mengalami musim dingin yang lebih panjang sehingga membutuhkan pasokan energi yang lebih besar. Dengan kondisi demikian, Pemerintah perlu menentukan antisipasi kebijakan yang akan diambil, misalnya apakah subsidi BBM akan dikurangi atau tidak. Sementara itu, terkait masalah pangan, Pemerintah juga dianjurkan untuk melakukan langkah antisipasi. Sebagai negara maju, China sudah menyiapkan stok pangan dalam negeri besar-besaran sejak 2-3 tahun yang lalu.

Enam Keajaiban Ekonomi RI ditahun 2010
Pertama, per akhir November 2010, IHSG melonjak 39% atau 46% dalam dolar AS dibanding awal tahun. Kenaikan tertinggi sekawasan setelah Thailand. Pada periode yang sama, ABTRINDO sebagai indeks harga surat utang negara naik 21,9%.
Kedua, arus masuk modal asing meningkat tercermin dari posisi kepemilikan asing di dalam surat utang negara yang mencapai Rp 191,2 triliun per 30 November 2010. Angka ini melonjak dari Rp 108 triliun akhir Desember 2009. Lonjakan ini menurunkan yield SUN 10 tahun pada periode tersebut dari 10,9% menjadi 7,6%.
Ketiga, meski ikut terseret krisis fiskal Eropa, kurs rupiah terhadap dolar AS sepanjang tahun nampak stabil pada kisaran 9000 atau menguat 4%. Menarik dicermati bahwa penguatan rupiah tidak sebesar mata uang regional lainnya yang membuka peluang ekspor Indonesia tetap kompetitif.
Keempat, meski sempat melonjak akibat kenaikan harga pangan, laju inflasi tahunan November 2010 mencapai 6,3%. Angka ini lebih rendah ketimbang rata-rata sepuluh tahun terakhir yang berkisar 8,3%.
Kelima, terkendalinya rupiah dan kelebihan likuiditas memungkinkan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga tetap 6,5% sejak Desember 2008.
Keenam, yang menggembirakan adalah kestabilan makroekonomi itu juga diikuti oleh pertumbuhan sejumlah indikator bisnis utama yang menegaskan percepatan pemulihan ekonomi.
Perekonomian Indonesia memang sudah menunjukkan kearah yang lebih baik. Namun masih banyak PR yang harus dikerjakan pemerintah dibidang lainnya, agar Indonesia dapat berdiri kokoh diantara negara-negara lain. Apapun yang terjadi di Indonesia, di negara yang saya cintai ini. Saya akan tetap bangga dengan Indonesia karena Indonesia tidaklah sejelek dan seburuk yang dibayangkan, masih banyak hal-hal yang menarik dan bagus yang dimiliki oleh negara Indonesia.












PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.




BAB III
3.1 Kesimpulan
Sebagai warga Negara Indonesia terutama kaum pemuda-pemudi sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya kita bangga dengan Negara Indonesia karena maju atau tidaknya Indonesia ada ditangan kita. Kita sebagai ujung tombak negara diharuskan untuk menjadikan negara yang lebih baik dimasa yang akan datang. Indonesia tidaklah seburuk yang dibayangkan, banyak sekali hal-hal yang harus dibanggakan oleh Negara ini. Walaupun masih banyak kekurangan dari Negara ini, kita tidak seharusnya menjelek-jelekkannya tapi kita bahu-membahu memperbaiki Negara ini.





Daftar Pustaka


Gramedia Hikmahanto Juwana, Paper 2006, “Politik Hukum UU Bidang Ekonomi di Indonesia” MPKP, FE,UI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar