Lukman
menjelaskan juga bahwa penyebab ini terjadi karena melemahnya kegiatan
eksplorasi dan ndust habisnya prospek minyak dan gas yang mudah terjangkau dengan biaya murah.
Namun
dibalik itu, meski cadangan minyak rendah, namun cadangan gas di ndust kita
saat ini ada diangka 127%. Dengan adanya cadangan gas ini, Lukman pun menyakini
bahwa para pelaku industri di sektor migas akan mampu untuk menambah
produksi migas untuk keperluan dalam negeri di tahun – tahun yang akan datang.
Seperti
yang sudah tercatat bahwa puncak produksi minyak dalam negeri yaitu pada tahun
1995 dengan angka produksi rata – rata mencapai 1,6 juga barel dalam satu hari,
namun produksi minyak Indonesia akhirnya mengalami penurunan meskipun cepatnya
penurunan tersebut sudah ditahan hingga 3 sampai 5 persen.
ANALISIS :
sebetulnya Indonesia tidak akan pernah
mengalami masalah seperti ini jikalau pemerintah mau mengelola sendiri sector
minyak di dalam negeri. Karena Sumber Daya Alam di Indonesia sangat lah
berlmpah dan dengan mengoptimalkan pengelolaan minyak di dalam negeri maka kita
dapat memproduksi minyak dengan sebaik mungkin. Tidak seperti sekarang yang
mengekspor mentah minyak kita dengan harga rendah dan mengimpor kembali dengan
harga yang berlipat ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar