Jakarta -
Memasuki tahun baru 2013, belum berarti permasalahan tahun lalu bisa dihentikan
pada akhir tahun 2012. Permasalahan ekonomi yang fundamental antaralain soal
beban subsidi BBM, infrastruktur dan masalah hubungan industrial masih
'menghantui' ekonomi di 2013. Pengamat ekonomi Drajad Wibowo
menyatakan pemerintah Indonesia perlu mewaspadai beberapa hal yang belum
terselesaikan pada tahun lalu sehingga bisa memberikan dampak pada perekonomian
tahun 2013.
Pertama,
besarnya beban subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menguras anggaran
negara sehingga mengurangi belanja untuk pembangunan infrastruktur. Dampaknya,
infrastruktur negara masih belum dapat diperbaiki sehingga menghambat arus
barang.
"Saya ingin menekankan ada risiko yang jarang diperhatikan, tapi dampaknya bisa besar terhadap stabilitas makro melalui neraca perdagangan. Pertama, risiko penyumbatan lalu lintas barang akibat infrastruktur jalan yang jelek. Jalan di Indonesia sudah amat sangat tidak memadai dalam menghadapi lalu lintas barang dan orang yang meningkat pesat. Kita sangat jauh tertinggal untuk menutup gap ini," ujarnya kepada detikFinance, Selasa (1/1/2013).
"Saya ingin menekankan ada risiko yang jarang diperhatikan, tapi dampaknya bisa besar terhadap stabilitas makro melalui neraca perdagangan. Pertama, risiko penyumbatan lalu lintas barang akibat infrastruktur jalan yang jelek. Jalan di Indonesia sudah amat sangat tidak memadai dalam menghadapi lalu lintas barang dan orang yang meningkat pesat. Kita sangat jauh tertinggal untuk menutup gap ini," ujarnya kepada detikFinance, Selasa (1/1/2013).
Untuk
itu, lanjut Drajad, pemerintah harus mampu mengurangi belanja subsidi BBM ini
secara drastis. Selain itu, terdapat risiko memburuknya hubungan industrial
yaitu kenaikan upah yang jauh lebih besar dari kenaikan produktivitas yang
dapat menyebabkan para pengusaha lari ke negara tetangga Indonesia.
ANALISIS :
Menurut
saya, pemerintah harus lebih memperhitungkan anggaran untuk infrastruktur jalan
dibanding pemerintah harus mengerahkan sebagian besar anggaran negara untuk
subsidi BBM yang masih dimanfaatkan oleh golongan atas dimana seharus nya BBM
bersubsidi tersebut dikhususkan untuk golongan bawah.
Banyak
juga resiko yang terjadi akibat minim nya sarana lalu lintas di Indonesia,
angka kecelakaan yang cukup tinggi pun tidak bisa dihindari. Tidak hanya untuk
pengguna kendaraan pribadi yang harus was-was dijalan tetapi para pengusaha
yang mengandalkan jalur darat sebagai kelancaran usaha mereka pun cukup
khawatir dengan keadaan lalu lintas sekarang,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar